SEMARANG - Wisudawan program diploma III Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan program satu tahun Graha Wisata Hotel School Semarang jangan berpuas diri dan jangan berhenti belajar.

 Wisudawan Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan Graha Wisata Hotel School Jangan Berhenti Belajar



SEMARANG - Wisudawan program diploma III  Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan program satu tahun Graha Wisata Hotel School Semarang jangan berpuas diri dan jangan berhenti belajar.


Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan selain itu juga harus punya tekad untuk mengembangkan diri agar dapat mewujudkan perubahan atas keadaan yang ada menjadi lebih baik.

"Tuhan yang maha kuasa tidak akan merubah nasib seseorang jika yang bersangkutan tidak  berusaha untuk merubahnya, salah satu jalan untuk melakukan perubahan adalah melalui pembelajaran atau studi lanjut," kata Budiyanto.


Budiyanto mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Akademi Akuntansi Effendi Harahap XVII dan Graha Wisata Hotel  School Semarang XXIII di Grand Arkenso Parkview Hotel Simpang Lima Semarang, Rabu (30/11)


Menurutnya, selain studi lanjut masih ada dua opsi, meliputi paska wisuda menjadi wiraswasta atau bekerja menjadi karyawan swasta atas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jumlahnya sangat terbatas.


Kalaupun dua opsi terakhir yang ditempuh, lanjutnya, tekad untuk menempuh studi lanjut harus ditanamkan. Karena itu diingatkan  paska wisuda, para wisudawan yang belum terserap dunia kerja harus berani menentukan pilihan dan siap menghadapi resiko.


Dia menambahkan, pilihan hidup dan resiko adalah keniscayaan hidup, jangan sampai dihindari tetapi harus dihadapi. Diibaratkan dengan orang tidur yang tidak takut mati, karena orang mati  95 persen dalam keadaan tidur, namun semua orang tidak takut tidur.


Hal ini, ujarnya dapat dijadikan pelajaran untuk membangun rasa percaya diri dan optimisme dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, diluar sana banyak lapangan pekerjaan tetapi angkatan kerja juga lebih banyak.


Bahkan menurut informasi lulusan perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta kurang lebih hanya 25 persen yang diterima di instansi pemerintah, selebihnya ada di sektor swasta atau wiraswasta.


Dikatakan, meski saat ini para wisudawan baru menyandang predikat ahli madya namun tidak boleh pesimis. Karena banyak pekerjaan yang membutuhkan tenaga ahli, maka ahli madya itulah jawabannya. Maka para wisudawan harus selalu optimis tidak boleh pesimis.

"Kembangkan terus kemampuan yang anda dapat hari ini, jangan takut resiko. Karena orang yang tidak berani mengambil resiko tidak akan meraih kesuksesan," ujarnya


Sementara itu, Direktur Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan Grawis Semarang Hotel School Heny Yuliastuti SE, M.Si mengatakan wisudawan lembaga pendidikan yang dipimpinnya saat menyelesaikan studi sebagain sudah memiliki pekerjaan.


Menurutnya dari 50 wisudawan Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan 110 wisudawan Grawis Semarang Hotel School sebagian sejak masuk kuliah sudah ada yang bekerja sebagai karyawan, sebagian berwiraswasta dan sebagian memperoleh pekerjaan ditengah menjalani kuliah.

"Kepada para wisudawan kami berharap jangan putus relasi dengan almamater, kampus kita terbuka, kepada wisudawan yang belum dapat pekerjaan tetaplah berkomunikasi dengan kampus, kami selalu akan membantu sampai mendapat pekerjaan," tuturnya. Ps 17319

Komentar

Postingan populer dari blog ini